WAKIL KETUA DPP APINDOSU: USLI SARSI KESEPAKATAN IEU-CEPA DORONG EKSPOR CPO INDONESIA
11 Agustus 2025
Dalam skema Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) produk-produk ekspor Indonesia mulai dari tekstil sampai dengan sawit dan turunannya dapat tarif 0 persen.
“Ini tentunya menjadi kabar gembira untuk petani dan industri sawit dan turunannya di tanah air sebab 1 juta ton per tahun ekspor CPO Indonesia bebas bea masuk ke UE,” ungkap Wakil Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sumatera Utara membidangi pertanian dan perke bunan, Usli Sarsi melalui pesan singkat, Sabtu (9/8).
Dengan tarif ekspor sawit dan turunannya 0 persen ke Uni Eropa (UN) akan sangat membantu perkembangan sawit di Indonesia mengingat Indoesia adalah produsen terbesar di dunia. Tarif 0% kata Usli tidak hanya menyangkut harga tapi juga kepercayaan terhadap produksi sawit dan turunanya Indonesia di dunia. Selama ini UE menjadi acuan banyak negara.
“Jika EU welcome untuk produk sawit kita, maka akan memberikan banyak manfaat . Baik harga , dan volume ekspor sawit kita,” ungkapnya.
Selama ini untuk CPO Indonesia dan turunannya sangat sulit menembus pasar UE. Salah satu penyebabnya adalah black campaign atau kampanye hitam yang dilontarkan penggiat lingkungan hidup UE yang menuduh sawit Indonesia telah merusak lingkungan. Isu-isu pencemaran lingkungan menyebabkan UE menerapan aturan ketat terhadap sawit Indonesia masuk ke UE salah satunya kebijakan deforestasi. Belum lagi biaya tinggi ekspor CPO dan turunannya ke UE.
“Saya berharap tarif ekspor sawit dan turunannya 0 persen meski hanya 1 juta ton per tahun dapat merubah mindset terhadap sawit Indonesia yang ramah lingkungan. Ini tentunya masih perlu di uji oleh waktu,” katanya.
Usli optimis dengan adanya kesepakatan ini ekspor CPO Indonesia dan turunannya ke UE akan terus meningkat. Berdasarkan data BPS, ekspor CPO Indonesia ke UE 2025 belum tersedia secara spesifik. Namun, secara umum, ekspor CPO Indonesia pada semester I 2025 mencapai 11,43 miliar dol lar Amerika Serikat, dengan volume 8,30 juta ton, meningkat 27,89% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sumber: Analisa Minggu (10 Agustus 2025)